Ada 5 Candi Kuno Di kota Malang yang wajib diketahui

Bicara soal candi, kebanyakan orang langsung teringat Borobudur atau Prambanan, memang sangat megah dan mendunia. Namun seperti yang sudah diketahui banyak orang, Indonesia memiliki lebih dari dua candi. Bahkan ada banyak kuil lain di berbagai bagian negara kita. Setidaknya beberapa candi bisa ditemukan di Kota Malang. Masing-masing candi ini menyimpan sejarah dan cerita unik yang membuktikan kejayaan kerajaan Malang masa lalu. Inilah beberapa di antaranya.

Butuh layanan persewaan mobil yang Murah? Rivawidyatrans.com menyediakan jasa persewaan mobil malang. Untuk informasi lebih lanjut, klik link “sewa mobil malang“.

1.Candi Sumberawan

Candi lain dari Kerajaan Singasari adalah candi Sumberawan di kaki Gunung Arjuna. Lokasi pura ini sangat teduh, segar dan tenang, karena berada di pinggir rawa, dengan mata air yang melimpah dan dikelilingi pepohonan. Bentuknya berbeda dengan kebanyakan candi lainnya, karena hanya mempunyai kaki dan badan berupa stupa, dan tidak terdapat tangga naik. Padahal, Candi Sumberawan merupakan satu-satunya candi berbentuk pagoda di Jawa Timur.

Travel malang juanda Murah? Rivawidyatrans.com menyediakan paket travel malang juanda. Untuk informasi lebih lanjut, klik link “travel malang juanda“.

Candi Sumberawan diperkirakan dibangun pada abad ke-14 hingga ke-15 M pada masa Kerajaan Majapahit dan masa kejayaan Buddha di Indonesia. Menurut cerita, Raja Hayam Wuruk dari Majapahit mengunjungi tempat ini pada tahun 1359. Kemudian ia menemukan beberapa mata air dengan aura yang tinggi, maka ia membangun Candi Sumberawan yang pada masa itu disebut Kasuranggan, dan istilah ini terkenal di Negarakertagama.

2.Candi Kidal

Candi lain yang ada di kawasan Tumpang adalah Kabupaten Malang yang dibangun sekitar abad ke-12. Untuk mengenangnya, kuil ini dibangun pada tahun 1248, dilanjutkan dengan pemakaman “Cradha” untuk Raja Anusapati dari Singapura. Masa konstruksi terjadi pada masa emas peralihan Kerajaan Jawa Tengah ke Kerajaan Jawa Timur. Inilah mengapa ciri-ciri Candi Jawa Tengah dan Candi Jawa Timur dipadukan dalam Candi Kidal. Beberapa ahli bahkan menyebutnya sebagai prototipe candi Jawa Timur.

Candi ini dihiasi dengan relief Garudheya yang diambil dari ijuk jawa kuno. Mitos ini menceritakan perjuangan elang untuk membebaskan induknya dari perbudakan untuk mencari air induk. Konon relief ini dibuat atas perintah Anusapati yang ingin membuat bingung ibu kandungnya, Ken Dedes.

Ingin jalan jalan ke bromo? Rivawidyatrans.com menyediakan Paket wisata bromo murah . Untuk informasi lebih lanjut, klik link “Paket wisata bromo“.

3.Candi Badut

Candi Badut terletak di Desa Karangbesuki, sekitar 5 km dari Kota Malang. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota, jadi anda bisa menginap di hotel-hotel murah yang tidak jauh dari candi ini, seperti Airy Rooms Candi Klojen Brawijaya atau dikenal juga dengan Candi Liswa, juga merupakan candi tertua di Jawa Timur dan berumur lebih dari 1400 tahun. tua. Diperkirakan candi ini dibangun jauh sebelum pemerintahan Airlanga, dan diyakini sebagai peninggalan Raja Gajayana Kerajaan Kanjuruhan yang tertulis dalam prasasti Dinoyo tahun 760 M.

Candi Badut memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan candi-candi lain di Jawa Timur. Mulai dari ukiran Kalamakara tanpa rahang bawah, bentuk tubuh hingga candi sangat gemuk, lebih mirip dengan candi di Jawa Tengah. Dinding candi dihiasi dengan relief burung kepala manusia dan pemain seruling. Sementara di sisi utara di luar terdapat arca Durga Mahasuramatini, namun sayangnya rusak. Ini hanya beberapa wisata sejarah di Malang. Maka dari itu, Anda bisa benar-benar berlibur di Malang dan mendalami sejarah kerajaan kuno yang pernah ada di kota ini.

4.Candi Jago

Di kawasan Tubang Kabupaten Malang ini terdapat candi lain yang masih menjadi peninggalan Kerajaan Singapura yaitu Kandi Hago. Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, candi ini sebenarnya bernama Jajaghu. Pembangunan candi berlangsung dari 1268 hingga 1280 Masehi dan merupakan penghormatan kepada Raja Singasari keempat (Sri Jayavis Nuwadhana, yang menganut kepercayaan Buddha Siwa). Meski dibangun pada masa Kerajaan Singasari, Raja Hayam Wuruk juga sering mengunjunginya. Candi ini dipugar atas perintah Raja Adityawarman, yang berhubungan dengan Hayam Wuruk.

Dari kaki gunung hingga ke atas tembok, candi penuh dengan relief. Relief tersebut berisi banyak ajaran Hindu dan Budha, membuktikan bahwa candi tersebut memang menganut agama Siwa yang dianut oleh Raja Wisnuwardhana. Dewa Siwa sendiri merupakan ajaran agama yang memadukan antara ajaran Hindu dan Budha. Kutipan dari kisah Tantri Kamandaka dan Kunjarakarna yang mencerminkan ajaran agama Buddha, serta kisah Kunjarakarna, Parthayajna, dan Arjuna Wiwaha yang mencerminkan ajaran Hindu.

5.Candi Singosari

Kisah keturunan Ken Dedes dan kerajaan Singasari dipimpin oleh Tunggul Ametung dan Ken Arok. Nah, candi ini terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, dan merupakan peninggalan Kerajaan Singasari. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1300 Masehi.

Kitab Negarakertagama dan prasasti Gajah Mada menunjukkan bahwa candi ini adalah tempat kedudukan Kertanegara, raja terakhir Singasari. Ia wafat pada tahun 1292 karena istana diserang oleh prajurit gelang dan gelang pimpinan Jayakatwang.

Diperkirakan candi tersebut tidak dibangun sampai selesai seluruhnya. Candi ini terletak tidak jauh dari dua buah arca Dwarapala yang tingginya 4 meter. Karena terdapat bujur sangkar di dekat lokasi arca Dwarapala, maka dapat diasumsikan bahwa candi tersebut berada di kompleks pusat Kerajaan Singasari. Di belakang patung bagian selatan banyak terdapat reruntuhan batu berbentuk tembok. Inilah mengapa kedua arca ini dianggap sebagai penjaga gerbang masuk istana Raja Kertanegara.

Sekilas Tentang Sejarah Kota Malang

Mengenal Musium Brawijaya Malang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.